METRO24.CO, LANGKAT – Ariandi tewas secara tragis. Dada sebelah kirinya tertembus peluru senapan angin milik tetangganya di Dusun I Desa Perlis Kecamatan Pangkalan Brandan, Langkat, Sumatera Utara berinisial AH (38). Pria berusia 43 tahun ini pun menghembuskan nafas terakhirnya saat hendak mendapatkan perawatan medis di RS Pertamina Pangkalan Brandan.
Peristiwa rersebut terjadi kemarin malam (16/8/2024). Saat itu anak korban dalam keadaan sakit merasa terganggu dengan suara ribut pelaku, yang malam itu bertengkar dengan seseorang. Kemudian korban mencoba menegurnya dengan baik-baik.
“Awalnya, Ariandi menegur tetangganya yang juga pelaku berisinial AH (38). Pelaku membuat keributan gegara istrinya cekcok dengan seseorang. Saat itu, anak Ariandi yang sedang sakit terganggu dengan suara riuh itu,” kata Arman, salah seorang warga pada Sabtu (17/8/2024).
Merasa kesal ditegur, cekcok antar keduanya tak terelakkan. Emosi yang memuncak membuat pelaku mengambil senapan angin dan mengancam akan menembak korban. Namun ancaman tidak digubris dan AH akhirnya menembakan senjata itu ke korban.
“Gitu dengar ada warga yang tertembak, massa langsung berkerumun. Setelah itu, Ariandi dibawa warga ke RSPPB. Tapi nyawa Ariandi gak tertolong. Dia meninggal di perjalanan. Kalau AH sendiri, kabarnya langsung diamankan warga dan menyerahkan ke Polsek Brandan,” terangnya.
Kepala Dusun I Perlis, Udin juga mengungkapkan hal yang sama atas peristiwa tersebut. Bahkan Udin menjelaskan kalau korban tertembak peluru senapan angin rakitan milik AH pada dada kirinya. Kini, jenazah nelayan nahas itu dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk dilakuan otopsi.
“Saya lagi sama pak kanit ni mau ke Medan. Kejadiannya tadi malam sekitar pukul 21.30 WIB. Ariandi meninggal terkena tembakan senapan angin rakitan milik Ah,” ujar Udin singkat saat dihubungi via selulernya.
Kapolsek Pangkalan Berandan AKP Irwanta Sembiring, SH melalui Kasi Humas Polres Langkat AKP Rajendra Kusuma menjelaskan, peristiwa penembakan menggunakan senapan angin bermula karena pelaku AH keberatan ditegur oleh korban. “Jangan ribut, anak saya lagi sakit,” kata AKP Rajendra Kusuma, menirukan perkataan korban.
Atas teguran tersebut pelaku keberatan dan mengambil senapan angin lalu menembakan kearah korban tepat mengenai dada korban sebelah kiri. Akibat dari penembakan tersebut korban korban dalam perjalanan menuju rumah sakit dinyatakan sudah meninggal dunia. “Korban meninggal saat akan mendapatkan pertolongan ke rumah sakit,” jelas dia.
“Pelaku AH diamankan oleh petugas Unit Reskrim Polsek Pangkalan Berandan, dari tempat persembunyian yang berniat akan melarikan diri dari desa Perlis. Selanjutnya pelaku bersama barang bukti diamankan guna proses hukum yang berlaku,” tandasnya. (sidik/bay)
Berita Lainnya..
Mahasiswa Desak Kejati Sumut Usut Tuntas Kasus Dugaan Korupsi Covid-19 oleh Mantan Bupati Samosir
Alasan Ikuti Bimtek, Kades di Langkat Dipaksa Nyetor Rp 30 Juta Kepada Ketua Apdesi Kecamatan, Kejari Stabat Diminta Segera Periksa
Kejati Sumut Didesak Bongkar Kasus Dugaan Korupsi Pemberian Fasilitas Kredit Bank Plat Merah Rp36,9 Miliar Sampai ke Akar-akarnya