
METRO24.CO, BATU BARA – Calon Wakil Bupati Batu Bara pasangan Ir. H. Zahir, M.AP, yakni Aslam Rayuda, SE, MM mengunjungi warga asal kabupaten Batu Bara yang berada diperantauan Malaysia dalam rangka untuk bersilaturrahim.
Kunjungan tersebut dilakukan Aslam, pada Minggu (29/9/2024) pagi hingga siang hari itu berlangsung di Kampung Medan, kawasan Selangor, Minggu (29/92024) beberapa hari lalu.
Kehadiran Aslam didampingi Azrin Marydha dan Syahril Tambuse, disambut antusias oleh puluhan warga Batu Bara yang selama ini bermukim di kawasan tersebut, di antaranya Haji Edi, Arsyad Idris, Rivani, Azhar, Effendy, Akhyar, Edo, Saren, Sapol, Nyakmul, Afni, Giran dan banyak lagi lainnya.
Para warga tersebut aslinya berasal dari beberapa daerah di Batu Bara seperti Kecamatan Datuk Lima Puluh termasuk dari Desa Simpang Dolok, Pulau Sejuk dan sekitarnya, Tanjung Tiram, Talawi dan lainnya.
Kebanyakan dari mereka sebenarnya sudah lebih dulu mengetahui Aslam sebagai pendamping Zahir yang maju sebagai calon bupati-wakil bupati Batu Para pada Pilkada 2024, namun baru saat ini bisa bertemu langsung dengan yang bersangkutan.
Banyak dari mereka meminta untuk berfoto dengan Aslam sembari secara spontan mengacungkan tiga jari sebagai simbol Nomor 3, yaitu nomor urut pasangan Zahir-Aslam. Tergambar Suasana yang begitu bernuansa kekeluargaan, semua tampak berbincang akrab seolah sudah sejak lama saling mengenal..
Sesekali diwarnai dengan gelak, seperti pertanda adanya kecocokan dan persamaan rasa yang berbalut harapan. Di awal pertemuan, setelah menyalami para warga satu per satu, Aslam yang duduk berbaur dengan warga seraya menyampaikan maksdu serta tujuan tentang keberadaannya.
Menurutnya, selain dalam rangka menghadiri sebuah acara di Kuala Lumpur, ia juga memang sengaja diutus untuk bersilaturrahim dengan warga asal Kabupaten Batu Bara di Kampung Medan Selangor Malaysia.
Sesungguhnya Zahir sendiri ingin hadir langsung mengunjungi warga di sana, namun kesibukan yang padat tak memungkinkannya. Karena itulah ia secara pribadi mengutus Aslam yang dapat dianggap sama dengan kehadiran dirinya.
Kepada warga di sana, Aslam menyampaikan salam dari Zahir, dengan menuturkan mungkin selama 5 tahun kemarin menjadi Bupati Batu Bara ada hal-hal yang belum memuaskan atas kinerja pembangunannya, termasuk bagi warga Batu Bara di perantauan khususnya di Malaysia.
Aslam menyampaikan, Zahir dalam periode lima tahun jabatannyatersebut telah berupaya semaksimalnya melaksanakan program-program sesuai visi-misi serta janji-janji politik yang pernah disampaikan sebelumnya.
Namun, salah satu kendala besar berupa wabah COVID-19 yang melanda dunia termasuk menerpa Kabupaten Batu Bara sehingga banyak program menjadi terkendala bahkan tak dapat terlaksanakan.
“Namun demikian, kata Pak Zahir, kita pun masih tetap bersyukur karena di tengah terpaan wabah COVID-19 yang hebat itu, ia sebagai bupati tetap dapat membangun Kabupaten Batu Bara terutama pada sektor-sektor yang prioritas”, ucap Aslam.
Masih dari perkataannya, Aslam juga menyadari bahwa tentunya belum dapat memuaskan semua pihak, untuk itu ia pun menyampaikan permohonan maaf dati Zahir, sembari berharap nantinya tetap agar Zahir dan juga dirinya diberi kesempatan untuk dapat melanjutkan memenuhi dan menuntaskan program pembangunan di Batu Bara.
Ada beberapa hal yang dicatat oleh Aslam sebagai suatu ide pemikiran yang diharapkan dapat dilaksanakan ke depan nantinya, apabila insya Allah pasangan calon (Paslon) Zahir-Aslam sukses memenangkan Pilkada Batu Bara 27 Nopember mendatang, terutama aspek apa yang perlu diprogramkan bagi kenyamanan dan keamanan warga Batu Bara yang telah dan akan merantau untuk bekerja di Malaysia.
Salah satu yang diungkap Aslam dan diaminkan oleh warga setempat yang dimotori oleh Haji Edi tersebut, adalah keinginan untuk ke depan mengupayakan adanya kerja edukasi bagi warga Batu Bara baik sebelum berangkat merantau ke negeri jiran ini, maupun yang telah berada dan bekerja di sana.
Untuk yang akan berangkat, agar mendapat bekal skill sesuai bidang yang akan digeluti serta penempuhan prosedur sesuai peraturan-perundangan. Sedangkan untuk yang telah bekerja di Malaysia, adalah upaya peningkatan kemampuan diri sehingga diharapkan bisa lebih meningkatkan kualitas kerja dan kesejahteraan kehidupannya.
Selain itu, termasuk pula Aslam mencatat perlunya didiskusikan program tertentu yang dapat mengakomodir lapangan kerja bagi warga Batu Bara dari perantauan, termasuk Malaysia, sekiranya mereka ingin kembali tinggal menetap di kampung halaman.
“Pendapat dari kami, pikirkanlah bagaimana memperbanyak bidang (lapangan) pekerjaan yang buleh dimanfaatkan orang-orang kita di sini, apabila mereka hendak balek duduk kat (kembali tinggal di) kampongnya,” ungkap H Edi yang direspon positif oleh Aslam.
Pertemuan silaturrahim tersebut berakhir dengan suasana kekeluargaan yang hangat, seolah saling berat untuk berpisah sehingga beberapa kali setelah Aslam pamit namun kemudian perbindcangan kembali berlanjut.
“Saya berharap kita akan dapat kembali bertemu dalam kondisi dan suasana yang lebih baik dan lebih meriah lagi,” ucap Aslam sebelum meninggalkan lokasi pertemuan. (BP5)