
METRO24.CO, BATU BARA – Kenyamanan sebuah Bangunan Gedung perkantoran publik merupakan syarat mutlak untuk menunjang bentuk kinerja para pekerja yang ada didalamnya, prihal kenyamanan ini rupanya punya standarisasi tersendiri atau biasa disebut pula dengan istilah ‘Baku Mutu’.
Terkait Persyaratan kenyamanan menjadi salah satu pendoman teknis yang wajib dipenuhi guna penilaian terhadap Kelaikan Fungsi Bangunan Gedung, diijelaskan Ir. Lamhot S, M.T salah seorang penggiat jasa konsultan bidang konstruksi wilayah pulau Sumatera melalui sambungan telepon selular.
“Bahwa pemenuhan kewajiban atas persayaratan SLF, harus bisa dibuktikan melalui sertifikasi yang disebut dengan ‘SLF’ atau Setifikat Laik Fungsi. Jadi salahsatu Kaidah Keandalan Bangunan Gedung (KKBG) akan tercapai, apabila persyaratan kenyamanan bisa terpenuhi”, ucap Lamhot.
Ditanya sehubungan dengan kondisi hampir seluruh dinding kaca bangunan kantor Bupati Batu Bara saat ini mengalami goyang, apalagi jika ditekan-tekan walau tanpa harus membutuhkan tenaga yang kuat. Lamhot pun menjelaskan, kelaikan bangunan merupakan suatu ukuran apakah bangunan gedung itu dapat dipakai secara nyaman guna melakukan beragam aktivitas pekerjaan didalamnya atau tidak.
“Nah.. sekarang begini, tanyakan kepada setiap orang yang beraktivitas digedung itu secara Keep Silent. Apakah kebanyakan mereka khawatir dan tidak nyaman ketika berada didalam bangunan maupun disekitar dinding gedung tersebut? Terutama saat hujan dan ada angin kencang, lalu cari tahulah apa yang menyebabkan mereka khawatir”, sebut Insinyur alumni ITB itu sebelum menyudahi pembicaraan.
Sedang dari penelusuran yang dilakukan awak media ini, secara berbisik. Baik ASN, beberapa personil Satpol PP, oknum petugas keamanan lain yang berjaga serta pekerjaan out sourchcing, rata-rata mereka semua sangat khawatir terutama ketika turun hujan deras dan adanya angin kencang.
Salah seorang oknum pekerja yang turut beraktivitas disana dan kebetulan berkenan ditanyai di depan gedung kantor Bupati Batu Bara mengaku, dirinya bersama yang lain sangat khawatir ketika berada didekat dinding kaca gedung kantor Bupati Batu Bara yang berada dilahan Eks Kebun PT. Socfindo Kelurahan Limapuluh, kecamatan Limapuluh.
“Sumpah ngeri kali bang terutama pas hujan dan ada angin kencang, semua kaca goyang kayak mau lepas. Itu dibagian pintu belakang, sudah ada keramik konsen pintu dan 2 kaca yang copot. Tu tu itu, diteras depan kalau saat hujan bocor deras”, ungkapnya membeberkan.
Sementara itu, saat dikonfirmasi. Kepala Dinas (Kadis) PUTR Kurnia Lismawatie, MT didampingi Thamrin Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek pembanguan Gedung Kantor Bupati berbiaya Rp. 54 Milyar, berdalih bahwa goyang yang terjadi pada hampir seluruh dinding kaca gedung kantor Bupati Batu Bara memang sengaja merupakan bagian dari teknis bertujuan mejaga elastisitas atau kelenturan kaca.
Dia juga mengatakan, terkait kualifikasi Baku Mutu kantor Bupati, dipercayakan pihaknya secara penuh kepada Pihak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan diakuinya pula saat ini BPK masih berada di Batu Bara. Selanjutnya menurut keterangan Thamrin, untuk pelaksanan Pekerjaan ini, sudah dibayarkan 87 persen dan sisanya tinggal 13 persen lagi.
“Dari 13 persen itu, hanya 8 persen yang akan dibayarkan kepada pihak kontraktor pelaksana. Sedangkan yang 5 persen lagi merupakan dana perawatan”, pungkas Thamrin mengakui secara terbuka.
Terpisah, pada saat dikonfirmasi, PJ Bupati Batu Bara Nizhamul, S.E, MM sendiri sangat begitu responsif dan terkesan tegas namun secara singkat juga padat, dengan satu kalimat dia berujar “Saya juga memperhatikan itu pak,” katanya menjawab. (Bimais76)