METRO24, MEDAN – Debat publik kedua pasangan calon (paslon) Bupati-Wakil Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) pada Pilkada Serentak 2024, berlangsung di Hotel Santika Premier Dyandra, Medan, Senin (11/11/2024) pukul 14.00 Wib.
Debat disiarkan secara langsung melalui stasiun televisi TVRI dan kanal YouTube KPU Kabupaten Tapanuli Selatan, diikuti dua pasangan calon yakni paslon nomor urut 1 Gus Irawan Pasaribu-Jafar Syahbuddin Ritonga (BAGUSI) dari jalur partai politik, dan paslon nomor 2 Dolly Pasaribu-Parulian Nasution dari perseorangan.
Dalam debat kedua ini, paslon nomor urut 1 Gus Irawan Pasaribu-Jafar Syahbuddin Ritonga (BAGUSI) dinilai unggul jauh dalam penguasaan materi dan pemaparan dengan memanfaatkan waktu secara maksimal.
Sedangkan paslon Dolly Pasaribu-Parulian Nasution tak jarang terlihat panik dan terburu-buru, serta menyampaikan materi yang di luar dari konteks.
“Secara keseluruhan, Gus Irawan Pasaribu-Jafar Syahbuddin Ritonga, unggul jauh dari Dolly-Parulian pada debat kedua ini,” kata akademisi dari Universitas Medan Area (UMA), Ara Auza, SSos, MIKom, kepada wartawan usai menyaksikan debat melalui live streaming KPU Kabupaten Tapanuli Selatan.
Staf Pengajar Ilmu Komunikasi Universitas Medan Area (UMA) ini mengaku sengaja menyaksikan debat publik kedua Pilkada Tapsel, karena dirinya menilai akan berlangsung panas dan menarik seperti di debat pertama.
“Ya sesuai dengan perkiraan saya. Debat kedua ini juga berlangsung menarik dan panas, yang dibumbui saling sindir antar kedua paslon,” ungkap Ara Auza.
Mahasiswa Program Doktoral Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara (USU) ini pun memberi kesimpulannya terhadap debat kedua ini. Ara berpendapat bahwa paslon Gus Irawan Pasaribu-Jafar Syahbuddin Ritonga, unggul jauh dalam segala hal dari paslon Dolly-Parulian Nasution.
“Kita bisa lihat Gus Irawan dan Jafar Syahbuddin menguasai dan memahami topik atau materi. Keduanya juga memberikan jawaban dan tanggapan secara mendetail sesuai dengan topik. Tampil tenang dan memanfaatkan waktu dengan baik ,” terang Ara Auza.
Sedangkan Dolly-Parulian Nasution, sambung Ara, sering menyampaikan jawaban dan tanggapan di luar tema. Bahkan Dolly-Parulian Nasution terkesan tampil panik dan gugup, itu ditandai dengan menyampaikan jawaban dan tanggapan melebihi waktu yang telah disediakan.
“Jawaban dan tanggapan yang disampaikan Dolly-Parulian Nasution ini sering tak nyambung, sehingga beberapa kali mendapat sindiran dari paslon Gus Irawan-Jafar Syahbuddin. Begitu juga dalam penyampaian jawaban dan tanggapan, Dolly-Parulian kerap melebihi waktu yang tersedia. Ini menandakan mereka ini panik dan gugup,” terang Ara Auza. (ansah)