
METRO24.CO, DELI SERDANG – Bisnis haram narkoba jenis sabu sabu sangat menggiurkan. Meski resiko berhadapan dengan hukum, para pelaku sepertinya tidak gentar. Bahkan mereka nekat beraksi brutal ketika bersaing mendapatkan konsumen.
Seperti terjadi di kawasan Simpang Lombok Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara pada Sabtu (26/4/2025) dinihari. Diduga dipicu rebutan konsumen bisnis narkoba, dua kelompok pemuda bentrok hingga jatuh korban akibat dibacok gunakan senjata tajam dan ditembak senapan angin.
Kini korban dari masing-masing kelompok tersebut dibawa ke rumah sakit berbeda untuk mendapatkan perawatan.
Informasi diperoleh menyebutkan, bentrok kedua kelompok tersebut bermula dari seorang pria berinisial MS (26) melintas di Jalan Medan-Percut Simpang Lambok, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Saat itu tanpa disangka dari kelompok lawan berinisial A sudah menunggu untuk melakukan penyerangan terhadap MS. MS kemudian dianiaya dan dibacok di bagian lengan kanannya hingga nyaris putus.
Kemudian MS dibawa ke Rumah Sakit guna pertolongan medis. Peristiwa penyerangan itu disebutkan terjadi pada Sabtu (26/4/2025) sekira pukul 01.35 WIB.
Peristiwa penyerangan sampai kepada kelompok MS, yang kemudian melakukan penyerangan balasan dengan mendatangi lokasi untuk mencari A dan kelompoknya. Namun, A tidak kelihatan hingga akhirnya dari kubu MS terus melakukan pencarian dan menyerang siapa saja teman-teman A.
Dari kejadian itu, seorang pria berinisial I menjadi sasaran amukan kelompok MS hingga jari tangan kanannya nyaris putus dibacok. I kemudian diboyong ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan medis.
Belakangan diketahui aksi penyerangan ini diduga dipicu bisnis gelap narkoba jenis sabu. Dikabarkan kubu A tak terima karena para konsumen sering belanja dengan MS. Sementara bisnis yang dijalankan kubu A konsumennya tak seramai MS.
Kapolsek Medan Tembung, Kompol Jhonson Sitompul ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian penyerangan tersebut. Ia membantah bahwa itu kejadian begal melainkan aksi penyerangan antar dua kelompok.
Jhonson juga menyebut kedua orang itu sedang dirawat di dua rumah sakit yang berbeda.
“MS dirawat di RS Colombia dengan luka bacok di bagian lengan kanannya. Kalau I dirawat di RS Haji terkena bacokan di jari bagian tangan kanannya,” kata Jhonson.
Saat disinggung apakah masing-masing kelompok sudah membuat laporan, Jhonson menyebut pihaknya sampai saat ini belum ada menerima laporan polisi.
“Sejauh ini belum ada kami terima LP dari kasus ini. Keduanya ini saling kenal,” ujarnya.
Sementara, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan akan melakukan penyelidikan terkait kasus ini.
“Ini bukan kejadian begal ya. Mengaku dibegal ternyata ada persoalan lain. Indikasinya mengarah ke situ (narkoba). Saat ini kita sedang pendalaman. Mohon doanya,” pungkasnya. (Siddik)