
METRO24.CO, ASAHAN – Adanya dugaan sudah terorganisir nya kegiatan Pembelanjaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diduga dilakukan oleh kepala-kepala sekolah untuk tingkat Sekolah Dasar Negeri (SDN) tampaknya sudah mulai terkuak,hal itu terbukti dengan ditemukannya kembali oknum kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang juga diduga melakukan penggelembungan (Me Mark-Up) anggaran pembelanjaan Dana BOS.
Setelah ditemukannya dugaan penggelembungan ( Mark-Up) anggaran Dana BOS yang diduga dilakukan puluhan kepala Sekolah Dasar Negeri ( SDN) dibawah naungan Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Air Batu,kali ini pembengkakan atau upaya penggelembungan (Mark-Up ) anggaran pembelanjaan Dana BOS juga di duga dilakukan oleh puluhan kepala sekolah di bawah naungan Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Tinggi Raja.
Sesuai hasil investigasi Kru METRO24.CO, puluhan kepsek SDN Se-Kecamatan Tinggi juga diduga me Mark -Up anggaran pembelanjaan dana BOS yang salah satunya anggaran belanja Penggandaan lembaran soal ujian yang mana di dalam kwitansi oknum Kepala-kepala sekolah menganggarkan sebesar Rp.18.000/ Siswanya.Namun didalam realisasinya besaran anggarannya yang disetor kan seluruh kepsek tersebut sebesar Rp.15.500/ siswanya.
“Hasil investigasi kami dilapangan,dana yang sudah terkumpul sebesar Rp.15.500/siswanya disetorkan ke korwil setempat dan pihak Korwil menyetorkan ke pihak lainnya sebesar Rp.13.000-13.500,/Siswanya,berarti kalau kita telusuri inikan sudah mata rantai dan sudah tampak jelas pembengkakan anggaran,”Ujar Ketua Masyarakat Peduli Pendidikan dan Pembangunan Asahan (MP3A) Kabupaten Asahan Bagus Pratama ,SE kepada METRO24.CO, Senin (6/5/2024).
Masih menurut Bagus,ini salah satu poin yang baru mereka ungkapkan dan masih banyak item-item (poin) lainnya yang juga diduga di mark -Up kepsek dan akan mereka ungkap nantinya.
Sementara itu Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Tinggi Raja Musliadi ketika dikonfirmasi METRO24.CO via hubungan What App ( WA) menjelaskan kalau jumlah sekolah SDN di Kecamatan Tinggi Raja sebanyak 12 Sekolah dan terkait pembayaran penggandaan soal ujian dirinya tidak mengetahuinya.
“Ijin bang ,masalah pembayaran penggandaan soal ujian ini saya tidak pernah tau bang,pihak sekolah yang menyelesaikannya ,”jawab Musliadi via What App (WA). (ZA)