
METRO24, MEDAN — Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan Syaiful Ramadhan memastikan program kesehatan gratis bagi warga Kota Medan akan berlanjut pada tahun 2024
Universal Health Coverage (UHC) yang merupakan program kesehatan gratis bagi warga Kota Medan menjadi salah satu target prioritas DPRD dan Pemerintah Kota (Pemko) Medan.
“Program ini (UHC-red) menjadi prioritas untuk kita perjuangkan. dan kita menjadi bagian terdepan dalam memperjuangkan ini,” kata Syaiful kepada wartawan di gedung dewan Jalan Kapten Maulana Lubis Medan, Selasa (21/11/2023).
Syaiful yang juga Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Medan ini menegaskan, program kesehatan gratis dan bermutu sudah menjadi kewajiban yang harus ditunaikan karena seluruh instrumen pendukungnya sudah memadai, dari mulai produk hukumnya hingga ketersediaan anggaran serta fasilitas-fasilitas layanannya.
“Alhamdulillah program ini bisa dilanjutkan pada 2024 dan ditampung dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD ) tahun anggaran 2024 yang sudah disetujui kemarin,” katanya.
Namun begitu, Syaiful mengatakan Pemko Medan perlu melakukan perbaikan dan pembenahan dari segala sisi sehingga program ini menjadi program yang manfaatnya bisa dirasakan masyarakat Kota Medan.
“Kita mengapresiasi program UHC yang telah berjalan di tahun 2023, kami berharap program UHC ini dapat disosialisasikan lebih massif agar masyarakat Kota Medan dapat mengaksesnya,”sebut Syiful.
Dia berharap ada evaluasi terhadap pelaksanaan UHC karena masyarakat masih banyak yang mengeluh terkait sulitnya mengakses program UHC ini.
“Kami berharap program UHC ini dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat kota medan yang belum memiliki Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS),” katanya.
Begitu juga dengan masyarakat Kota Medan, Syaiful mengharapkan partisipasi masyarakat bisa lebih baik lagi, dimana masyarakat diajak aktif dalam mendapatkan informasi yang utuh langsung dari petugas di lapangan seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan lainnya.
“Banyak persoalan di lapangan terjadi juga karena mis komunikasi, antara warga dan petugas. Kita juga mengharapkan petugas di pusat layanan kesehatan untuk terus memberikan informasi kepada masyarakat sehingga program kesehatan gratis ini bisa benar-benar dipahami,”imbuh Syaiful. (*)