
METRO24.CO, ACEH SINGKIL – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Aceh Singkil, Sugiarto SPd, menyerukan kepada seluruh guru untuk memanfaatkan bahasa daerah setempat sebagai bahasa pengantar di awal pembelajaran.
Himbauan ini disampaikan saat membuka lokakarya pelestarian bahasa dan pembuatan buku cerita di Hotel Khairulsyah Subulussalam (22-25/4/2025).
Sugiarto menekankan peran penting sekolah dalam melestarikan bahasa daerah. Ia menyampaikan pesan apresiasi dari Wakil Bupati Aceh Singkil, H Hamzah Sulaiman SH, kepada Majelis Adat Aceh (MAA) Aceh Singkil dan Yayasan Suluh Insani atas inisiasi lokakarya tersebut.
Lebih lanjut, Sugiarto menjelaskan bahwa bahasa ibu dapat digunakan sebagai bahasa pengantar di sekolah sesuai dengan keberagaman etnis di wilayah tersebut. “Sekolah di Singkil dapat menggunakan bahasa Suku Singkil, di Haloban menggunakan bahasa Haloban, dan sekolah di wilayah pesisir menggunakan bahasa Suku Singkil Pesisir,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa regulasi memperbolehkan penggunaan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar pendidikan. Langkah ini dianggap krusial untuk mencegah kepunahan bahasa daerah, seperti yang terjadi pada bahasa Haloban.
Sugiarto menyoroti kurangnya pelestarian bahasa di lingkungan sekolah dan keluarga, di mana orang tua cenderung lebih sering menggunakan bahasa Indonesia dengan anak-anak mereka.
Kadisdikbud berharap agar seluruh sekolah dan orang tua membiasakan penggunaan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari sebagai upaya pelestarian warisan budaya. (Fandi)