
METRO24.CO, BINJAI – Hasil kemenangan Tim Polres Binjai atas Tim Pewarta yang berkesudahan 1-0 diwarnai kontroversi hasil keputusan wasit. Dimana, dalam laga eksebisi pada pergelaran Turnamen Piala Kapolres Binjai U-14 Tahun 2025 tersebut, kebijakan wasit dianggap tidak fair karena semula tidak memberlakukan offside, namun saat Tim Pewarta menciptakan gol penyeimbang justru disemprit offside.
Hal ini pun mendapat protes keras dari beberapa pemain Tim Pewarta atas keputusan wasit yang dianggap kontroversi tersebut. Bayu, salah satu pemain Pewarta menilai kepemimpinan wasit dalam laga tersebut berat sebelah dan lebih banyak memberikan keuntungan untuk tim tuan rumah.
“Saat itu saya di posisi pemain belakang dan berhasil menjebak pemain tim lawan terjebak offside, tapi justru saat itu wasit tetap melanjutkan pertandingan karena menganggap laga ini tidak memberlakukan offside, okelah pikirku kan gitu,” ujarnya.
Gawang Tim Pewata yang dijaga Bedol sebagai kiper berhasil menahan imbang tim lawan, hingga babak pertama masih berakhir imbang 0-0. Namun memasuki babak kedua gawang Tim Pewarta yang tidak lagi dijaga Bedol sebagai kiper justru harus kecolongan gol 1-0.
Dimana, saat itu penyerang Tim Polres Binjai berhasil merobek gawang Tim Pewarta dengan tendangan keras yang tak mampu ditepis Hendra sebagai penjaga gawang menggantikan Bedol.
Tertinggal 1-0, membuat Tim Pewarta makin gencar melakukan serangan bertubi-tubi. Hasilnya, sebuah sodoran cantik dari Bambang (wartawan IDN) berhasil dikonversikan dengan apik oleh Deva (wartawan TVRI) hingga akhirnya menciptakan gol penyeimbang ke gawang tim lawan.
Namun, selebrasi kemenangan yang sempat dirasakan Tim Pewarta sirna begitu saja, saat wasit menganulir gol tersebut karena karena dianggap tidak sah berbau offside. Sontak, hal ini membuat pemain Tim Pewarta menjadi kecewa.
Hingga akhir laga, skor tetap tidak berubah 1-0 untuk kemenangan Tim Polres Binjai. Atas hasil itu, Tim Pewarta minta laga diulang kembali karena tidak puas dengan kepemimpinan wasit. (bay)