
METRO24.CO, ACEH SINGKIL – “Saya tidak hanya ingin membuat logo yang enak dipandang mata. Saya ingin menciptakan sebuah narasi visual yang merekam jejak perjalanan, menggambarkan kekuatan identitas, dan memancarkan harapan masyarakat Aceh Singkil.”
Begitulah prinsip yang dipegang oleh Maimudin Tanjung, pemuda asal Rimo yang dipercaya merancang logo resmi Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Aceh Singkil yang jatuh pada 27 April 2025. Sejak menekuni dunia desain grafis pada 2012, ia tidak sekadar merancang tampilan, tetapi juga menyusun pesan yang bermakna.
Dalam karyanya, angka “26” bukan sekadar penanda usia, melainkan simbol perjalanan panjang pembangunan daerah. Ia memasukkan ikon Mercusuar Pulau Banyak untuk menonjolkan kekuatan wisata bahari, serta nuansa hijau Rawa Singkil sebagai gambaran kekayaan ekowisata yang masih alami dan menjanjikan.
“Saya ingin setiap elemen dalam logo ini bisa berbicara. Warna hijau melambangkan kesuburan alam kita, kuning mencerminkan harapan kemakmuran, dan coklat merepresentasikan keberagaman budaya yang menjadi kekuatan Aceh Singkil,” ujar pria yang akrab disapa Mudien.
Jembatan Kilangan juga ia hadirkan sebagai simbol konektivitas dan kemajuan infrastruktur. Sementara tujuh penari Dampeng dalam balutan busana adat menjadi penegasan komitmen terhadap pelestarian budaya lokal yang tak ternilai harganya.
Namun, kontribusi Mudien tidak berhenti pada logo. Ia aktif berbagi ilmu kepada para guru SMP melalui pelatihan desain grafis menggunakan aplikasi Canva. Menurutnya, kemampuan desain kini menjadi kebutuhan penting dalam pendidikan, terutama untuk menciptakan media pembelajaran yang menarik dan interaktif bagi siswa.
“Saya percaya, ketika guru punya alat dan pengetahuan yang tepat, proses belajar mengajar bisa jauh lebih hidup,” ucapnya.
Ia juga turut mendokumentasikan capaian dan prestasi pelajar Aceh Singkil, baik akademik maupun non-akademik, dalam bentuk desain visual yang disebarkan di media sosial. Langkah ini, menurutnya, penting untuk menumbuhkan kebanggaan dan semangat positif di kalangan generasi muda.
“Teknologi bukan sekadar alat bantu. Ia adalah jembatan yang menghubungkan potensi, membangun jejaring inspirasi, dan memberdayakan komunitas kita agar terus tumbuh,” kata Mudien.
Bagi Maimudin Tanjung, logo HUT ke-26 Aceh Singkil bukan hanya karya desain, tetapi bentuk cinta pada tanah kelahirannya. Melalui garis, warna, dan simbol, ia ingin menyampaikan satu pesan penting: bahwa Aceh Singkil punya masa depan yang besar, selama generasinya terus bersatu dan berinovasi. (Fandi)