
METRO24.CO, DELI SERDANG – Pesawat Saudi Airlines yang mengangkut ratusan jamaah haji Indonesia kembali mendapat ancaman teror dan harus mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Sabtu (21/6/2025). Kejadian ini hanya berjarak 4 hari dari kejadian serupa karena sempat terjadi, Selasa (17/6/2025). Jika pada kejadian awal jamaah haji yang diangkut adalah asal kloter Jakarta pada kali ini asal Surabaya.
Belum diketahui secara pasti berapa jumlah jamaah haji yang menjadi penumpang pesawat namun dikabarkan jumlahnya lebih sedikit dari jamaah haji kloter Jakarta yang waktu itu totalnya 442 orang. Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi yang disampaikan oleh pihak Polri, Bandara dan Otoritas Bandara (Otban).
Informasi yang dihimpun pesawat Saudi Airline tujuan Jeddah-Surabaya ini mendarat darurat sekitar pukul 09.41 WIB di Kualanamu. Begitu sampai di bandara tim tanggap darurat langsung mendekat dan mengevakuasi satu persatu jamaah haji. Mereka dibawa ke ruang tunggu kedatangan Internasional.
Sementara itu pesawat di tempatkan di area parkir yang steril. Posisinya jauh dari parkir pesawat pesawat lain tepatnya diantara bangunan terminal dengan cargo. Pantauan M24 sekitar 100 meter dari pesawat beberapa mobil pemadam kebakaran pun disiagakan.
Pihak Avsec sendiri saat ini melarang banyak awak media untuk melakukan pengambilan foto atau video pesawat. Setiap wartawan yang mendokumentasikan dipinta untuk menjauh. Para petugas Avsec menyampaikan mereka hanya menjalankan perintah atasan.
aktivitas di terminal Bandara Kualanamu masih tampak seperti biasa. Tidak ada penutupan Bandara seperti yang beredar. Aktivitas bahkan terlihat lebih ramai dari beberapa hari sebelumnya. Hal ini lantaran saat ini sudah memasuki musim libur sekolah.
Bandara Internasional Kualanamu Tetap Beroperasi Normal, Terkait Pendaratan Divert Pesawat SV 5688.
Sementara itu dalam keterangan persnya Nugroho Jati, Plt. Director of Operation and Service PT Angkasa Pura Aviasi menyebutkan Komunitas Bandara Internasional Kualanamu memastikan bahwa operasional bandara tetap berjalan normal dan kondusif.
“telah mendarat satu penerbangan yang dialihkan (divert) di Bandara Internasional Kualanamu. Pesawat dengan nomor penerbangan SV 5688 yang melayani rute Jeddah – Surabaya, melakukan pendaratan sebagai langkah teknis demi menjamin keselamatan penerbangan ” kata Nugroho Jati.
Seluruh proses penanganan pesawat dan penumpang telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai prosedur yang berlaku.
“Sebagai bentuk kesiapsiagaan, Emergency Operation Center (EOC) Bandara Internasional Kualanamu telah diaktifkan, dengan melibatkan unsur Komite Keamanan Bandar Udara. Hal ini untuk memastikan bahwa prosedur penanganan keadaan darurat (airport contingency plan) berjalan optimal dan sesuai ketentuan” sebut Nugroho.
Penerbangan tersebut menggunakan pesawat Airbus333 dengan tujuan Bandara internasional Juanda di Surabaya membawa 376 penumpang. Saat ini semua penumpang dan crew sdh di lakukan pemeriksaan di terminal dan di nyatakan sudah clear.
“Bandara Internasional Kualanamu tetap melayani seluruh penerbangan sesuai jadwal dan memastikan kenyamanan serta keselamatan bagi seluruh pengguna jasa bandara” tandas Nugroho Jati yang saat itu didampingi Head of Corporate Secretary and Legal Dedi Al Subur. (FANI ARDANA)