
METRO24.CO, BATU BARA – Swasembada pangan yang telah dicanangkan dan juga merupakan program unggulan pada era pemerintahan Presiden RI dibawah kepemimpinan Prabowo Subianto saat ini, tentunya bukanlah merupakan hal baru dan sesuatu yang asing bagi dunia pertanian dan masyarakat Tani di Kabupaten Batu Bara.
Sebab selama beberapa tahun terakhir, berdasarkan data statistik bahwa Batu Bara sendiri merupakan salah satu Kabupaten sentra produksi beras terbesar di Sumatera Utara. Sesuai dengan data Statistik, kondisi Kabupaten Batubara sendiri saat ini mengalami Surplus beras sampai sebanyak 90.117,44 ton.
Terkait ini dijelaskan Kadis Pertanian Batu Bara melalui Kepala Bidang (Kabid) Pertanian dan Ketahanan Pangan Muhammad Hair, usai dirinya ditugaskan dalam rangka pembinaan Kelompok Tani dalam upaya penambahan dan pengembalian lokasi kios Distributor pupuk subsidi untuk Desa Pematang Kuing.
Kehadiran Hair merupakan Aparat Sipil Negara (ASN) yang mengaku sudah mengabdi dan bertugas selama 32 tahun dilingkungan Dinas Pertanian itu sendiri, memang diminta oleh Khairil Kepala Desa Pematang Kuing untuk membuka ruang konsultasi serta memberikan bimbingan kepada masyarakat kelompok Tani di Aula Kantor Desa Pematang Kuing, pada Kamis (22/1/2025).
Kala memberikan pembinaan kepada Kelompok Tani, Kabid Pertanian dan Ketahanan Pangan itupun turut menyampaikan prihal kenaikan Pembelian Harga Gabah kering bekerjasama dengan Bulog di awal Januari 2025, yakni sebesar Rp.6.500,- (Enam Ribu Lima Ratus Rupiah) per kilogramnya dengan unsur kadar air 25 persen dan kadar kotoran 10 persen.
Masih menurut penjelasan Muhammad Hair, bahwa dari 12.745 Hektar luas areal persawahan di wilayah Kabupaten Batubara sekarang ini, maka produksi gabah kering panen setiap musim tanam rata- rata mencapai 82.845,5 ton.
Dengan rata -rata produksi padi gabah kering 6,5 ton per hektar dengan dua kali masa tanam per tahun.
Dia juga memastikan, kalau produksi beras dari gabah hasil panen persawahan di kabupaten Batu Bara tetap akan mengalami surplus pada tahun 2025 ini. Sehingga pantas bila seluruh Pemerintah kabupaten (Pemkab) berikut seluruh stakeholder optimis, bahwa Batu Bara tetap akan menjadi salah satu sentra lumbung padi dan penyumbang beras untuk swasembada khusus di propinsi Sumatera Utara.
“Sesuai dengan data Statistik tahun 2024, Kabupaten Batu Bara berstatus Surplus penghasil Beras dengan jumlah produksi sebanyak 90.117,44 ton. Oleh karena itu Dinas Pertanian Batu Bara akan tetap berupaya mempertahankannya bahkan berusaha peningkatan produktifitas pertanian melalui berbagai terobosan”, pungkasnya.
Ia juga memaparkan, salahsatu upaya yang dilakukan oleh pihaknya dengan cara telah mengajukan profosal cetak sawah baru ke Kementerian Pertanian (Kementan) RI seluas 315 Hektar. Dengan harapan, kiranya usulan tersebut bisa direalisasikan oleh Kementerian Pertanian di tahun 2025 ini. Demikian halnya Pihak Dinas Pertanian sendiri diakui Hair, terus mengembangkan teknik budidaya pertanian.
Khusus untuk para petani, Distan pun berupaya agar ketersediaan bibit unggul tetap terjaga, juga mengupayakan ketersediaan pupuk dan pestisida dan optimalisasi penggunaan teknologi pertanian yang tepat sasaran. Sedang target kedepan, Distan berupaya untuk meningkatan indeks pola tanam dari 2 kali pertahun menjadi 3 kali dalam satu Tahun. (Bimpas)