
METRO24.CO, ASAHAN – Upaya mencari keuntungan pribadi dan kelompok yang dilakukan Korwil Dinas pendidikan Kecamatan Teluk Dalam yang juga menjabat sebagai ketua paguyuban dengan “memaksa” kepala -kepala sekolah setingkat Sekolah Dasar Negeri ( SDN) Se Kabupaten Asahan untuk belanja pengadaan foto Presiden dan wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ke rekanan yang sudah ditentukan akhirnya menimbulkan gonjang ganjing serta tanda tanya besar dikalangan dunia pendidikan khususnya di Kabupaten Asahan.
Gonjang ganjing serta tanda tanya besar tersebut muncul akibat adanya dugaan Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Teluk dalam yang juga ketua paguyuban Korwil berinisial “HAM” menerima upeti dari rekanan yang sudah ditentukan/ ditunjuk untuk pengadaan foto presiden dan wakil presiden terpilih.
“Kalau memang benar dia berani memaksa seluruh kepala-kepala sekolah tingkat SDN Se Kabupaten Asahan untuk membeli foto presiden dan wakil presiden kepada rekanan yang sudah ditunjuk dan ditentukannya,pasti ada apa-apanya dibalik keberaniannya tersebut,”Ujar Ketua Lembaga Masyarakat Peduli Pendidikan dan Pembangunan Asahan Bagus Pratama,SE kepada Metro24.co saat ditemui di Kisaran, Rabu (23/10/24).
Kami menduga,selaku orang yang berkompeten yang langsung memaksa dan memerintahkan kepala-kepala sekolah untuk membeli foto presiden tersebut dirinya mendapatkan upeti atau keuntungan dari rekanan atau bahkan barangkali pimpinannya yang sudah menerima upeti tersebut,Duga Bagus.
Dijelaskannya,sesuai hasil investigasi dengan mencari perbandingan harga dari beberapa percetakan ,tim mereka mendapatkan harga pasaran foto presiden dan wakil presiden dengan ukuran 30×50 cm dengan bahan yang tidak berbeda dengan foto presiden yang sudah dimasukkan ke sekolah-sekolah tersebut harga kisaran Rp.80.000-100.000.,
“Sesuai informasi harga yang harus dibayar kepsek per setnya Rp.400.000 berarti ada selisih harga mencapai Rp.300.000 hingga 320.000,apa tidak tidak mungkin dari selisih harga tersebut selaku oknum yang mengarahkan dirinya tidak mendapat kan bagian,” tanyanya.
Dengan adanya perbandingan harga tersebut serta adanya pemaksaan terhadap kepala -kepala sekolah untuk membeli foto presiden dan wakil presiden terpilih,dirinya berharap agar PLT.Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan agar segera membatalkan dan memerintahkan kepala sekolah untuk mengembalikan foto yang sudah masuk kepala rekanan yang memasukkannya.
“Kalau ada yang murah kenapa harus membayar yang mahal ini kan namanya pemborosan ,apalagi anggarannya dari dan BOS kan bisa dimanfaatkan untuk biaya pendidikan yang lainnya,”Papar Tutup Bagus.
Korwil kecamatan Teluk Dalam yang juga menjabat sebagai ketua paguyuban ketika dikonfirmasi Via hubungan What’s App,hingga berita ini dimuat belum juga merespon dan memberikan jawaban. (ZA)