Pj Bupati Batubara Hadiri Pelantikan FPM ‘KEK’ Sei Mangke, Elfi Haris Harap Sinergitas Guna Menciptakan Ekosistem Sehat

 

METRO24.CO, PERDAGANGAN – Penjabat (PJ) Bupati Kabupaten Batu Bara, Heri Wahyudi Marpaung, S.STP, M.AP turut hadiri Pelantikan Forum Peduli Masyarakat (FPM) Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke. Ketika diberi kesempatan menyampaikan kata sambutannya, ia mengingatkan agar pengurus Forum jangan cuma memakai uniform (baju seragam) yang terlihat dimana-mana.

Tapi lebih mengedepankan eksistensi kebergunaan atau pengaruh dari kehadiran forum tersebut ditengah-tengah masayarakat, apalagi Heri melihat unsur pengurus didalam Forum terdiri dari berbagai latar belakang profesi yang ia yakini pasti berpengalaman dalam beragam bidang pekerjaan dari berbagai disiplin ilmu.

Pj Bupati sendiri berharap, kedepan bagaimana Forum ini bisa menjadi salah satu jalan untuk dapat mempersiapkan generasi emas dimasa mendatang. Mudah-mudahan Forum ini dapat mengukir sejarah tidak hanya di Simalungun dan Batubara tapi juga sampai ke Kabupaten Asahan, dan semoga kehadiran Forum ini dapat benar-benar bermanfaat bagi masyarakat disekitar kawasan.

Sementara itu, usai dilantik sebagai Ketua umum bersama dengan seluruh pengurus lainnya. Syafruddin Purba M.PD memaparkan, sesunguhnya secara prinsip ada 3 visi misi semangat untuk mewujudkan eksistem yang sehat didalam kawasan KEK Sei Mangke.

Bahwa KEK Sei Mangke tentu sangat membutuhkan banyaknya investor yang datang, sebab dengan hadirnya investor maka sangat berdampak terhadap ekonomi masyarakat yang pastinya membuat tingginya permintaan rumah sewa, rumah kos atau penginapan, rumah makan dan cafe, transportasi hingga memerlukan kebutuhan tenaga kerja dan lain-lain.

Syafruddin Purba yang biasa disapa bang Amfi ini juga mengungkapkan prihal adanya keluhan di masyarakat tentang begitu banyaknya tamatan SMK yang belum bisa bekerja dan sangat membutuhkan pekerjaan. Untuk itu FPM KEK Sei Mangke akan berupaya agar 70% persen pekerja di 70 % di Sei Mangke adalah putra putri yang berdomisili di Simalungun – Batu Bara dan Asahan, sedang dan 30% persen dari luar daerah.

FPM KEK Sei Mangke juga berharap agar Forum ini bisa bersinergitas dengan Pengusaha didalam kawasan dengan Forum ini sebagai stackholder utama kawasan. Sembari mengatakan setelah acara pelantikan, akan dilaksanakan rapat kerja untuk pertama kali guna akselerasi dan sinkronisasi program – program kerja yang akan dilakukan.

“Total pengurus FPM KEK Sei Mangke, seluruhnya ada sebanyak 95 orang”, pungkasnya sebelum menutup kata sambutan sebagai Ketua Umum terpilih.

Selanjutnya Ketua Umum Dewan Pendiri sekaligus Dewan Pembina, Ruslan Purba SH mengatakan, beberapa tahun lalu kami berpikir kenapa kawasan ini sedikit lamban dan banyak riak-riak. Maka forum ini bertujuan memajukan kawasan ini disamping itu masyarakat sekitar bisa merasakan dampak positif dari keberadaan kawasan ini.

“Selaku pendiri kami berpesan, kalau forum ini tidak bisa lebih maju dari kemarin, maka lebih baik kami memilih untuk mundur dan membubarkan FPM KEK Sei Mangke ini”, tegas Ruslan.

Demikian untuk membenarkan ucapan yang disampaikan sebelumnya oleh Syafruddin Purba, Kepala Administrasi KEK Sei Mangke, Elfi Haris SH, M.HUM mangatakan bahwa KEK Sei Mangke adalah KEK Pertama yang dibangun di Indonesia. Ia juga menambahkan kalau Program ini merupakan program Pemerintah Indonesia dalam membangun sentra perekonomian di Kawasan potensial.

“Di KEK sendiri ada disediakan zona Kawasan Industri Masyarakat, dan saat ini sudah ada 8 perusahaan yang sudah berinvestasi dan membangun. Sudah ada Unilever, ada Aliance dan ada pabrik Aice Ice Cream dan masing-masing perusahaan tersebut bahkan sudah menambah luas kawasan usaha mereka”, kata Elfi Haris.

Elfi pun mengungkapkan, sekarabg perusahaan Sell oil dari India dan perusahaan dari Malaysia akan membangun pabrik di KEK. Oleh karena itu, langkah pertama sebagai bentuk sinegitas pengelola kawasan (KEK) Sei Mangke dengan FPM KEK Sei Mangke adalah akan membantu setidaknya 20 orang lulusan SMK untuk dimasukkan ke perusahaan vendor sebagai pekerja.

“Terutama kami bisa paksakan agar menerima pekerja lokal atau warga sekitar kawasan kepada Perusahaan yang lagi sedang membangun, tapi kalau untuk pekerja melekat, itu tetap harus sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh anak-anak yang ingin bekerja diperusahaan – perusahaan asing tersebut”, ujarnya.

Elfi juga menegaskan bahwa Pihak pengelola KEK sendiri tidak bisa memaksa agar anak-anak dari Simalungun – Batu Bara dan Asahan untuk bekerja, sebab masing-masing perusahaan pasti punya standar atau berorientasi pada skala mutu pekerja bertaraf Internasional.

Dijelaskan Elfi Haris pula, Pemerintah RI memprogramkan membangun KEK di daerah-daerah potensial untuk pertama kali di Indonesia. Jadi salahsatu cara untuk menarik minat investor menanamkan modalnya di KEK SMK, maka Elfi Haris meminta agar Forum inj ikut menciptakan ekosistem yang sehat.

Ekosistem yang sehat ditambah regulasi yang mudah, juga fasilitas dan keamanan memadai serta ketersediaan tenaga kerja yang berkualitas tentu akan menjadi daya tarik bagi calon investor. Diingatkan Elfi Haris, bila dibanding dengan investasi yang masuk ke Indonesia dengan negara kawasan tentu kita jauh tertinggal. Ini bisa saja karena secara rasional daya saing kita masih kurang. (BP5)