METRO24.CO, ASAHAN – Diduga untuk menambah pendapatan pribadi serta kelompok, puluhan Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan diduga melakukan penggelembungan (mark-up) mata anggaran belanja yang dianggarkan dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Upaya untuk “mencari” penambahan pendapatan yang dilakukan oleh oknum-oknum Kepala sekolah dengan menggelembungkan /me Mark-up biaya pembelanjaan dari Dana BOS tersebut diduga sudah dilakukan sejak mereka dilantik menjadi kepala sekolah disekolah yang mereka pimpin.
“Kegiatan ini nampaknya sudah menjadi mata rantai yang tidak terputus kan dan sudah berlangsung dari tahun ke tahun atau sejak kepsek-kepsek tersebut dilantik menjadi kepala sekolah ,” ujar Ketua Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan dan Pembangunan Kabupaten Asahan Bagus Pratama,SE kepada METRO24.CO melalui hubungan sellular, Kamis (2/05/2024).
Lebih jauh pria yang aktif di beberapa organisasi kemasyarakatan serta Alumni dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Kisaran ini,upaya-upaya untuk mencari keuntungan pribadi serta kelompok yang diduga sering dilakukan oleh oknum kepala sekolah tersebut adalah di anggaran Belanja Modal dan Belanja Habis pakai,antara lain penggandaan soal ujian, belanja ATK, belanja buku serta belanja kegiatan lainnya.
“Nggak etis lah kalau harus saya buka semua di media, namun perlu saya pertegas salah satu anggaran yang diduga mereka Mark-Up adalah belanja penggandaan soal ujian yang mana di kwitansi mereka anggarkan Rp.18.000/siswanya namun kenyataannya yang mereka setor cuma Rp.15.500.,”terangnya.
Kalau kita lakukan penghitungan dan kita bandingkan dengan harga dipasaran,lembaran soal ujian yang kita temukan dilapangan paling tinggi seharga lebih kurang Rp.5000-7000 dan temuan ini sudah kita rekap untuk dijadikan bundel laporan yang akan kita serahkan ke pihak Kejaksaan Negeri Asahan,Ini sudah mata rantai yang melibatkan K3S serta Korwil,” ujar Bagus.
Dipertegasnya, laporan yang akan mereka serahkan nanti nya ke pihak kejaksaan Negeri Asahan hanya berbentuk temuan awal dan nantinya mereka meminta pihak penyidik yang akan melakukan pembuktian dugaan kebocoran dimata anggaran yang mereka curigai.”Insya Allah pengaduan kita nantinya akan kita buat tembusan ke pihak Kejatisu,BPK RI serta Mendikbud,biar kedepannya ada evaluasi dan pengawasan yang lebih ekstra terhadap anggaran Dana BOS,” tutup Bagus.
Sementara itu, Korwil Kecamatan Air Batu R.Tambunan ketika diminta tanggapannya terkait adanya dugaan Mark-Up belanja anggaran Dana BOS yang diduga dilakukan oleh Kepala-kepala Sekolah di wilayah Kecamatan Air Batu mengatakan akan melakukan mengkroscek ke pihak Kepala sekolah.
“Kira-kira dianggaran yang mana kepala sekolah melakukan penggelembungan belanjanya ya bang, biar saya kroscek dan tanyakan langsung ke pihak kepala sekolah,” jawabnya via hubungan sambungan Whatsapp (WA). (ZA)