
METRO24.CO, LABUHAN BATU – Keresahan Masyarakat di Dusun III Sei Situkang Desa Sei Tawar Kecamatan Panai Hilir Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara semakin meningkat, disebabkan rusaknya tanggul penahan air dan pintu air. Masyarakat petani kerap kali mengalamin gagal panen akibat masuknya air asin (air laut) ke area lahan pertanian dengan luas .
Menanggapi keresahan dan keluhan dari masyarakat, sejumlah Pengurus dan Pembina Solidaritas Mahasiswa Anti Korupsi (SIMAK) Sumatera Utara melakukan audiensi ke Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat (PUPR) dan Dinas Pertanian Labuhanbatu.
“Atas dasar rasa kemanusiaan yang tinggi, hari ini Rabu 22 januari 2025 kami beberapa pengurus dan Pembina SIMAK SUMUT melakukan audiensi ke dinas PUPR dan dinas pertanian labuhanbatu. Sebab kami menilai persoalan ini sudah begitu urgent, harus secepat mungkin diselesaikan mengingat sudah berulang kali para petani mengalami gagal panen. Hal ini tentunya berdampak signifikan terhadap perekonomian Masyarakat khususnya dusun III Sei Situkang, Desa Sei Tawar. Apabila hal ini terus dibiarkan tanpa adanya perhatian dari pemerintah desa maupun pemerintah daerah kesengsaraan Masyarakat semakin hari akan semangkin meningkat,” ujar Riqi I’tibar Siahaan, Ketua SIMAK Sumatera Utara.
Menurutnya, tnggul sepanjang 50 km yang membentengi lahan pertanian masyarakat dibangun pada tahun 2015, hingga sekarang tanggul yang menjadi benteng penahan air laut agar tidak masuk ke areal persawahan masyarakat ini nyaris tidak pernah dilakukan perawatan oleh pemerintah sehingga saat ini mengalami kerusakan.
“Pada tanggal 15 januari yang lalu, ketinggian air laut saat mengalami pasang mencapai 3,63 MDPL dan air laut masuk ke lahan persawahan Masyarakat. Hal ini akibat dari tanggul penahan air yang ada sudah sangat rendah dan rusaknya pintu air,” jelas Andika Pramudian, Sekretaris SIMAK SUMUT yang juga merupakan tokoh pemuda Desa Sei Tawar.
Sementara itu, menurut ikhtisar pasang surut air laut pada tanggal 01 Februari 2025 ketinggian pasang mencapai 4,08 MDPL. Hal ini tentu semakin menyebabkan banyaknya air laut yang akan masuk ke lahan para petani, dengan sederhana bisa disimpulkan bahwa para petani akan mengalami gagal panen dan berimbas pada menurunnya perekonomian Masyarakat. Untuk itu, sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan pengabdian Masyarakat saya dan teman-teman pengurus berupaya menyuarakan aspirasi dan keresahan Masyarakat, tambah Andika yang merupakan mahasiswa semester 7 jurusan Pertanian di Universitas Labuhan Batu.
Dalam kegiatan audiensi ini baik Kepala Dinas PUPR maupun Dinas Pertanian sama-sama berhadir dan menyambut kedatangan dari pengurus SIMAK Sumatera Utara.
“Kami merasa bangga dan bersyukur atas sambutan baik dari dinas pertanian dan dinas PUPR Labuhanbatu. Hari ini bisa kami simpulkan bahwasanya baik dinas pertanian, dinas PUPR, maupun pengurus SIMAK memiliki kesepemahaman dan tujuan yang sama agar persoalan tanggul yang jebol dan pintu air yang rusak di Desa Sei Tawar. Seperti yang disampaikan oleh kadis PUPR tadi bahwasanya mereka telah turun langsung ke lokasi, dan hasil dari investigasi tersebut sudah dikirim langsung ke Balai Wilayah Sungai (BWS) pusat sebagai rekomendasi agar segera didapatkan solusi dari permasalahannya itu. Kepala dinas pertanian juga menyampaikan bahwasanya pada tanggal 26 november 2024 yang lalu sudah diusulkan ke kementrian pusat, dan tanggal 23 Januari 2025 staff ahli kemntrian Bersama dinas pertaniaan akan turun langsung ke lokasi,” tutup Riqi I’tibar siahaan. (Arif GB)