
METRO24.CO, BINJAI – Setelah perayaan Tahun Baru Imlek 2025, tepatnya dihari kedelapan, Yayasan Sosial Brahrang melaksanakan tradisi sembahyang tebu yang digelar di Jln Gatot Subroto LK 2, Kelurahan Suka Maju, Kecamatan Binjai Barat. Kamis (6/2/25) dinihari.
Tradisi sembayang tebu ini merupakan rangkaian tradisi yang dilakukan warga Tionghoa setiap tahunnya dengan diwakili oleh salah satu dari 12 hewan yang berbeda yang ada didalam Zodiak China atau shio di tahun 2025, dari Tahun Naga berpindah ke tahun Tahun Ular Kayu.
Tahun ini disebut banyak membawa keberuntungan besar bagi beberapa shio. Menurut Alina Rubi dalam buku Chinese Horoscope 2025, Ular Kayu adalah simbol transformasi, intuisi, dan pertumbuhan.
Selanjutnya, didalam ritual sekira pukul 11 malam, sebagian warga Tionghoa yang ada di kota Binjai, melakukan persiapan untuk menggelar ritual, seperti persiapan dupa, hio, baju tie kong dan beberapa makanan. Sembahyang tersebut akan dilaksanakan pada pukul 12 malam.
Terlihat ribuan masyarakat antusias dimalam yang juga sebut perayaan ulang tahun Tie Kong. Selain warga Tionghoa, juga tampak masyarakat dari berbagai suku dan agama yang turut menyaksikan pelaksanaan sembahyang tebu tersebut.
Seperti dikatakan Abun salah seorang warga yang melaksanakan sembahyang tebu, mengatakan pelaksanaan tradisi sembayang tebu pada malam hari ini bertujuan untuk memperlancar rezeki serta panjang umur dan juga mewujudkan Indie sua selalu maju dan makmur.
Bagi warga Brahrang, Lincun, Kec. Binjai Barat, sembayang tebu tetap menggunakan dupa, hio, baju thikong dana sejumlah makanan persembahan, dan yang membedakan adalah hari pelaksanaannya dana tentunya juga akan disertakan batangan tebu yang telah dihias. Ritual ini tidak hanya di laksanakan di Viahara saja. Melainkan sembahyang tebu ini juga dalam dilaksanakan di rumah.
“Ini sudah bagian dari tradisi leluhur kami. Dan kami sebagai aak keturunannya, harus terus melestarikan dan melaksanakan ritual tersebut setiap tahunnya,” ungkap Abun, yang juga salah seorang Kepling di kawasan pecina, di Kecamatan Binjai Barat. (sopian)