METRO24.CO, MEDAN – Hanya orang gila yang mau ngurus bola. Ungkapan itu sepertinya cocok untuk diucapkan kepada setiap insan yang meluangkan waktu, tenaga dan uangnya demi terjun di dunia sepakbola.
Kondisi ini terbilang wajar dialami oleh setiap pengurus sekolah sepakbola (ssb), tak terkecuali yang dialami SSB Marelan City.
Membuka dan mengelola sekolah sepakbola, bukan bicara keuntungan materi. Lebih karena kecintaan kepada olahraga ini dan juga perhatian kepada anak-anak usia dini supaya punya wadah mengembangkan bakat sertaenjauhkan mereka dari pengaruh negatif pergaulan seperti narkoba.
Sebagai salah satu wadah, SSB Marelan City juga mengalami banyak kenda. Salah satunya saat ini adalah adanya kutipan restribusi atas pemakaian Lapangan Rengas Pulau Marelan yang menjadi tempat mereka melatih anak-anak.
“Pemakaian lapangan ini untuk masyarakat sekitar sini. Untuk tempat latihan. Bukan untuk kegiatan yang sifatnya mencari keuntungan. Tau sendirilah kalau ngurus bola ini, uang pribadi pun keluar, bukan dapat uang,” ucap Syahliza, Ketua SSB Marelan City.
“Untuk perlengkapan latihan dan biaya pelatih aja bisa terpenuhi sudah baik. Sekarang malah mau dikutip restribusi atas pemakaian lapangan. Jelas memberatkan. Ini untuk anak-anak. Untuk kebaikan bersama,” tambahnya.
Menurutnya, Lapangan Rengas Pulau, dari pihak Dispora Medan yang menaungi penggunaan lapangan tersebut, kurang juga mendapat perhatian. Dalam 2 tahun terakhir, hanya sekali di lakukan penimbunan dan penambahan rumput. Selain itu, pihak pengurus SSB Marelan City lah yang lebih banyak berperan.
“Lapangan dan rumput kita jaga dan rawat. Kita harap restribusinya bisa dipertimbangkan. Ini untuk masyarakat, bukan kepentingan pribadi,” ujarnya.
Selain itu, tokoh pemuda, Ketua IPK Medan Marelan, Adek Baung, juga mengharapkan dukungan dari pemerintah daerah guna meningkatkan mutu pembinaan pemain usia dini.
“Kita butuh dukungan. Dari sini kita harap akan lahir pemaian-pemain potensial,” kata sosok yang juga menjadi Pembina di SSB Marelan City.
Sementara itu, menurut Ari Ismail selaku pengawas lapangan dari Dispora Medan, restribusi tersebut sudah sesuai aturan. “Itu sudah sesuai Perda. Bukan kita yang buat. Hanya menjalani. Bukan hanya lapangan Rengas Pulau saja, semua lapangan yang berada di bawah pengawasan Dispora Medan, dikenakan restribusi dalam penggunaanya,” jelasnya. (Andhy)