
Ombak berderai kecil kubiarkan mengikuti langkah kakiku…
Sejak Aku turun dari motor mitikku kameraku kubidikan ke arah pantai …ah Lhok bubon memang pamtai yang indah penuh panorama yang indah ….
Disaat Aku sedang memotret panorama yang indah dipantai Lhok Bubon tiba tiba terdengar bisikan panggilan diujung sana yang keramaian muda mudi sedang duduk ada yang berdiri ,,,memangkilku dengan suara keras bang bang sini foto kami disini,,
Lalu berjallan pelan pelan menuju ketempat keramaian ,,Aku berjalan dengan menjinjing kamera Kenon besar ,sesampai nya ketempat itu,, langsung Beberapa Pemuda dan ramaja putri juga ,Gadis minta difoto .ada juga menyerahkan hp nya pada Ku untuk. Foto bersama orang lain yang serombongan nya.
Dan tak lama kemudian salah seorang meminta foto dengan kamera NIKON KU ..
Disini foto kami nanti kalau sudah siap antar ke lorong nangka Meulaboh bang ya ? Kata seorang Perempuan tak menyebut namanya.
Disaat Saya berada ditempat keramaian dipatantai Lhok Bubon tiba tiba datang seorang Lelaki setengah baya dengan mejinjingkan dua buah kelapa tua ,, dan sepotong kayu pendek berbentuk pestol terpasang dipinggangnya.
Lelaki itu lalu berteriak keras keras hai hai jangan main main dipigir pantai ini. Saya yang punya ,, lihat ini apa pada saya .. awas awas kata lelaki itu ..hingga gadis gadis dan orang tua yang sedang duduk semua bubar ber lari sementara Aku tetap berdiri dekat Lelaki itu , ternyata dia orang gila.
Tak lama kemudian Aku pergi ketempat orang yang sudah pintah tempat duduk
Lalu Aku beritahukan itu yang tadi orang gila…yah….orang gila bang ya kataku. Hingga semua tertawa ber bahak bahak,
Bang nanti kalau sudah siap foto yang foto tadi antar aja kelorong unta ya. Kata salah seorang pemuda …dari Meulaboh ..
Kulihat jam ditanganku menujuk pukul setengah..4. Lalu Aku berbalik pulang …
Selamat tinggal pantai Lhok Bubon yang. Penuh. Ceria. (Muhibbul Jamil)