Teks foto : Sejumlah pasien terlantar pengobatan akibat tenaga Medis RSUD Kabanjahe Mogok Kerja.
METRO24.CO, TANAH KARO – Sejumlah Puluhan para tenaga medis RSUD Kabanjahe menuntut haknya Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP) yang tak kunjung dicairkan selama beberapa Bulan terakhir.
Akibatnya, puluhan medis RSUD menggelar aksi Mogok Kerja. Sehingga dampaknya terhadap pasien yang rawat Inap maupun berobat Jalan terindikasi terlantar pengobatan.
Amatan kroscek lapangan, wartawan berbincang bincang dengan salah seorang tenaga medis mengutarakan bahwa, Para medis melakukan mogok kerja dikarenakan tidak cairnya Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP).
“Sudah Lima Bulan tidak cair Tunjangan Tambahan Penghasilan kami bang, hak dan kewajiban sejalan, jadi kami menuntut hak kami TTP agar dicairkan, ” tegasnya singkat pada wartawan tanpa menyebutkan identitas diri.
Disisi lain, Danau Sembiring seorang pasien warga Nageri Kecamatan Juhar yang akan berobat ke Poli jantung merasa kecewa dikarenakan tidak adanya tenaga medis.
“Saya datang jauh-jauh tapi terbengkalai di RS ini, Saya sudah menunggu mulai Pukul 07.30 Wib sampai Pukul 11.00. Wib, tetapi seluruh pelayanan poli dan rawat inap tidak ada tenaga medis yang akan melayani para pasien, Ucapnya kecewa.
Pasien lainnya menuding, Pelayanan di RSUD Kabanjahe Kabupaten Karo sangat buruk sehingga pasien terlantarkan dan tidak ada pertanggung jawaban dari pihak Dirut RSU Kabanjahe Dr. Evanita Bangun. Pelayanan lumpuh total dan banyak keluarga pasien keberatan akan pelayanan RSU tersebut Kamis, (03/10/24)
Wartawan mengkonfirmasi kepada Dirut RSUD Kabanjahe Dr.Evanita Bangun melalui seluler via WhatsApp tidak ada respon sehinga membuat para pasien semakin kesal, sementara KTU RSU Kabanjahe (Kepala Tata Usaha) Rani Perangin – angin saat di konfimasi terkait pelayanan terhadap pasien juga tidak ada respon.
Sedangkan, Bagian manajemen RSU Kabanjahe Dr. Imanuel Sinuhaji mengatakan kepada Staf RSU Kabanjahe Erna Sitanggang, agar memulangkan para pasien tersebut karna ketiadaan tenaga para medis. Hal ini membuat pasien dan keluarga pasien marah kepada manejemen RSU Kabanjahe. (John Ginting)
