METRO24.CO, LANGKAT – Sejumlah warga yang menetap di Dusun II, Desa Stungkit, Kec. Wampu, Kab. Langkat meminta pemerintah untuk segera memperbaiki tanggul benteng di Daerah Aliran Sungai (DAS) di daerah tersebut. Pasalnya, warga merasa takut apabila tanggul tersebut sewaktu-waktu jebol, maka banjir besar akan menenggelamkan pemukiman mereka.
Demikian disampaikan Yan Bakar, salah seorang tokoh masyarakat setempat. Beliau juga menegaskan pentingnya kehadiran pemimpin dan peran penting para Anggota DPRD Prov Sumut Legislatif untuk memberikan solusi nyata dan guna mencegah hal-hal buruk yang terjadi efek jebolnya tanggul tersebut.
“Pemerintah harus segera turun tangan/l menangani soal kondisi tanggul benteng yang harus segera diperbaiki. Karena kalau hanya mengandalkan Kepala Desa atau Camat, maka hasilnya paling cuma foto-foto saja dan surat permohonan yang kami kirim entah kemana-mana dibuat,” ujarnya.
“Sekarang tanggul sudah tidak ada alias terputus , debit air makin besar yang datang Nya dari Hulu sungai dan masyarakat sangat khawatir dan was was akan keselamatan yang mengancam Nyawa nya dan Keluarga nya apa bila tiba tiba debit Air Naik segera mendadak di malam hari dan masyarakat butuh solusi konkret serta penanganan yang serius,” ujar Yan Bakar.
Ia juga meminta Kepada pemerintah dan BPBD memberikan sosialisasi kepada warga tentang langkah yang harus diambil untuk menghadapi kondisi darurat ini
“BPBD harus turun dan memberi tahu kami apa yang harus dilakukan. Jangan nanti kalau sudah ada korban baru bergerak. Sosialisasi tentang bahaya debit air yang besar dan langkah mitigasinya sangat kami butuhkan,” tegasnya.
M. Rifana, Sekretaris Desa Stungkit mengungkapkan keresahan warga masyarakat yang tidak bisa tidur dengan tenang setiap kali hujan deras apa lagi hujan di malam hari. Ia menyebutkan bahwa tanggul yang pernah dibangun secara swadaya pada tahun 202 lalu dengan menggandeng para stacholder, yang ada kini telah habis terkikis bahkan kondisi nya saat ini sudah putus total sudah tidak ada lagi tanggulnya.
“Ketika ahujan deras, masyarakat terpaksa berjaga semalaman karena takut banjir tiba-tiba masuk ke rumah. Kondisi ini sudah sangat meresahkan. Kami membutuhkan tanggul baru yang lebih kokoh yang bukan di bangun asal jadi yang sifatnya hanya untuk menenangkan hati masyarakat sementara saja,” kata Rifana.
Masyarakat Desa Stungkit berharap pemerintah atau Dinas / OPD yang menangani masalah pembangunan Tanggul ini agar segera merespons dengan langkah konkret, termasuk membangun tanggul permanen dan mengedukasi masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana.
Situasi ini mendesak, mengingat ancaman banjir semakin nyata,dan di tambah lagi di saat ini musim penghujan dan dapat membawa dampakefek buruk besar jika tidak segera ditangani, karena bukan Desa Stungkit saja yang akan tenggelam Banjir, ini berdampak di beberapa Desa tetangga bahkan bisa sampai ke kantor Camat Wampu juga. (bay)