METRO24, TARUTUNG – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) menegaskan akan mengawal proses perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Sehingga diharapkan proses demokrasi tersebut berjalan lancar dan sebagaimana amanah undang-undang, Sabtu (13/1/2024).
Hal itu ditegaskan Ketua DPC GMNI Taput Hendra Siregar saat beraudiensi ke Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Taput.
Kehadiran Hendra didampingi Sekretaris Cabang Sioraja Purba, Wakabid Agitasi Propaganda dan Politik Garson Siregar dan kader GMNI Taput Hisar Lumban Raja. Para pengurus diterima langsung oleh Kordinator Divisi (Kordiv) Hukum, Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Taput, Kopman Pasaribu SH MH.
“Kami GMNI Taput siap mengawal Pemilu 2024 demi melanggengkan cita-cita GMNI untuk terpilihnya pemimpin-pemimpin bangsa yang punya spirit keberpihakan kepada kaum proletar,” ucap Hendra.
Hendra melanjutkan, kegiatan ini bertujuan untuk membangun silaturahmi antara GMNI dengan Bawaslu Taput sekaligus dalam pertemuan ini GMNI berbincang seputar Pemilu 2024, berdiskusi tentang gerakan dan sesekali berbincang tentang idiologi marhaenis.
Sekretaris DPC GMNI Taput Sioraja Purba menambahkan, sebagai organsasi mahasiswa GMNI juga siap melakukan pengawasan secara partisipatif.
“Mahasiswa dan pemuda memiliki peran yang sama dalam menyukseskan perhelatan ini. Untuk itu, kita juga bakal bergerak ke bawah bersama-sama membantu kinerja Bawaslu turut melakukan pengawasan secara partisipatif baik itu di lingkungan kampus, maupun di tempat tinggal kami masing-masing,” cetus Sioraja.
Sementara itu, Kopman Pasaribu mengapresiasi kepedulian DPC GMNI Taput yang ikut ambil bagian menyukseskan perhelatan 5 tahunan ini. Menurutnya, masyarakat dan organ-organ kemahasiswaan memiliki tanggung jawab yang sama untuk berperan aktif menyukseskan Pemilu yang damai sebagaimana amanah undang-undang.
Mantan Ketua KPU Taput ini pun berharap agar DPC GMNI Taput untuk terus melakukan kaderisasi didalam maupun diluar kabupaten Taput. “Tujuannya agar melahirkan mahasiswa yang peduli dengan bangsa dan memahami ideologi marhaenisme,” pungkasnya. (ansah)
