METRO24.CO, DELI SERDANG – Ribuan unit rumah yang ada di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang terendam banjir Selasa, (14/11/2023). Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi mulai dari Senin malam. Di beberapa titik ketinggian air hampir mencapai pinggang orang dewasa.
Aktivitas warga menjadi terganggu akibat kejadian ini. Warga masih belum dapat beraktivitas normal dan bekerja. Mereka masing-masing menjaga rumahnya dan mengharapkan bantuan pangan dari pemerintah.
“Nggak bisa masak karena banjir hampir sepinggang di rumah. Barang-barang pun ya cemana mau diselamatkan karena semua kebanjiran. Hujannya dari tadi malam deras kali makanya air naik tengah malam,”ujar Nurainun warga Desa Tanjung Sari.
Selain pemukiman warga beberapa sekolah yang ada di Kecamatan Batang Kuis juga ikut terendam. Satu di antaranya adalah sekolah Yayasan Pendidikan Tunas Karya. Karena banjir menggenangi sekolah para siswanya pun terpaksa dipulangkan lebih cepat. “Jam 09.00 tadi pulang kami karena banjir,” ucap Sandy salah satu siswa YP Tunas Karya.
Camat Batang Kuis, Romi Surya Dharma mengatakan dari pendataan yang dilakukan oleh pihaknya terdapat 5868 unit rumah warga di wilayahnya yang kebanjiran.
Hampir seluruh desa mengalami kejadian tersebut. Untuk yang paling parah terjadi di Desa Tanjung Sari, Sugiarjo maupun Bintang Meriah.
“Merata ini (tiap desa). Total saat ini ada 5868 unit rumah yang terendam. Ketinggiannya paling tinggi 40 cm. Kalau sekolah kami belum data karena ini yang didata masih rumah saja dulu untuk bisa dapat bantuan dari BPBD,” kata Romi.
Di Kecamatan ini ada dua desa yang mulai terendam khususnya Desa Tanjung Morawa A dan Desa Tanjung Morawa B. Ketinggian debit air sudah ada yang setengah meter.
Camat Tanjung Morawa, Rio Laka Dewa menyebut untuk di Desa Tanjung Morawa B rumah yang terendam ada sekitar 30 unit. Sementara untuk di Desa Tanjung Morawa A sebanyak 10 unit rumah. Rumah warga mulai terendam mulai dari Senin, (13/11/2023) malam.
“Karena hujannya memang deras kali tadi malam. Sampai pagi pun masih hujan. Ada pendangkalan parit juga makanya yang di dusun III Desa Tanjung Morawa B ini kembali kebanjiran. Tahun lalu sebenarnya sudah diangkat tapi ini kembali lagi makanya ada penyumpatan,” kata Rio Laka Dewa.
Saat ini di sekitar lokasi juga sudah didirikan dapur umum oleh pihak Kecamatan. Selain itu juga disediakan tenda pengungsian.
Kawasan Dusun 3 Desa Tanjung Morawa B ini menjadi kawasan yang selalu rutin terkena banjir karena merupakan daratan rendah dibanding Dusun lainnya.
Seperti biasa jalan Sinalco yang masuk kawasan Dusun 3 ini pun terputus akibat terendam banjir. Untuk bisa menuju ke jalan industri kendaraan yang mau melintas pun harus berputar karena ketinggian air ada hampir 50 cm di desa ini.
Wilayah Kabupaten Deli Serdang masih akan terus diguyur hujan sampai akhir bulan ini. Hal ini sesuai dengan perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Selain dengan curah hujan ringan juga bisa sedang dan tinggi.
Karena itu masyarakat yang tinggal di kawasan rawan banjir diminta untuk selalu waspada.
Prakirawan cuaca BMKG Kualanamu, Marta menyebut curah hujan selain pagi juga bisa terjadi sore ataupun malam hari.
Bukan hanya kawasan Deli Serdang namun situasi yang sama juga hampir merata di Sumatera Utara.
“Deli Serdang diperkirakan potensinya satu hari ini masih ada hujan ringan sampai sore hingga malam. Kalau besok diperkirakan masih ada juga hujan sedang dan lebat,” ujar Marta Selasa, (14/11/2023).
Marta menambahkan selama bulan November wilayah Sumatera Utara diperkirakan memang menjadi puncak musim hujan.
Dibanding bulan Oktober bulan November yang diperkirakan lebih sering. Karena itu BMKG pun disebut telah mengeluarkan rilis terkait kondisi cuaca ini pada awal bulan lalu.
“Bulan November ini menjadi puncaknya. Kalau untuk di bulan Desember nanti diperkirakan baru berkurang. Merata di Sumatera Utara nggak hanya malam kapan saja bisa termasuk di Medan,” kata Marta. (*)
Berita Lainnya..
Kerap Membuat Resah, Polsek Medan Barat Tembak Kaki Preman Kesawan
Barak Judi dan Narkoba Sei Bingei Rata Dirazia Polisi
Terkait Kasus PPPK, Kadisdik Langkat Jadi Tersangka