METRO24.CO, TANAH KARO – Setelah sekian kali mendapat sorotan dari media pasca Ribuan Hewan ternak Babi Mati. Akhirnya mendapat respon positif buka suara dari Dinas terkait.
Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Karo menyimpulkan hasil penelitian kematian Ribuan Hewan Babi milik PT Maharkata Fram Sukses yang berada di Desa Partibi Lama Kecamatan Merek Kabupaten Karo, supaya tidak mengeluarkan hewan ternak dan menjual Ternak Babi tersebut dipasaran.
Demikian ditegaskan saat dikonfirmasi wartawan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Karo Metehsa Purba pada hari, (Selasa 19/12/2023) mengatakan, untuk menindaklanjuti hasil investasi kematian ternak Babi yang dilaksanakan pada tanggal 13 Desember kemarin .
”Maka berdasarkan gejala klinis dapat disimpulkan bahwa kematian ternak Babi yang terjadi mengarah ke penyakit African Swine Fever ASF. Berdasarkan hal tersebut, kami menghimbau agar perusahaan PT Maharkata Fram Sukses tidak menjual atau mengeluarkan ternak Babi untuk mencegah penyebaran wabah African Swine Fever ASF di wilayah Kabupaten Karo khususnya,” tegas Metehsa Purba.
Sebelumnya, Banyaknya jumlah ternak Babi mati akibat Virus melanda. Sekitar 8000 ribu ternak milik perusahaan PT Maharkata yang berada di Desa Partibi Lama, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo terduga kuat Mati terjangkit virus ASF.
Walau demikian, Virus ASF (African Swine Fever) masih menghantui hewan ternak, PT Maharkata masih tetap beroperasi dengan leluasa menjual hasil ternaknya tersebut pada Bulan Natal dan menjelang Tahun Baru.
“Benar, ada sekitar 8000-an hewan Babi mati milik PT Maharkata, jadi kita beberapa hari lalu mendampingi dari Balai Veteriner Medan dan menemukan adanya hal tersebut “, kata Kabid Peternakan Rafael Amigo Simbolon.
Lanjut dikatakan, Rafael Simbolon bahwa Data yang diperoleh terkait jumlah hewan ternak Babi milik perusahaan PT Maharkata berjumlah sekitar 18.000 ekor. Dan yang mati berkisar 8000-an.
Hingga saat ini Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Karo masih menunggu hasil pemeriksaan dari LAB. Apabila nantinya hewan Babi mati akibat Virus ASF untuk aktifitas sehari-hari kita hentikan sementara, ungkapnya. (John Ginting)
Berita Lainnya..
Mahasiswa Desak Kejati Sumut Usut Tuntas Kasus Dugaan Korupsi Covid-19 oleh Mantan Bupati Samosir
Alasan Ikuti Bimtek, Kades di Langkat Dipaksa Nyetor Rp 30 Juta Kepada Ketua Apdesi Kecamatan, Kejari Stabat Diminta Segera Periksa
Kejati Sumut Didesak Bongkar Kasus Dugaan Korupsi Pemberian Fasilitas Kredit Bank Plat Merah Rp36,9 Miliar Sampai ke Akar-akarnya