METRO24, BATUBARA — Mark-up dan pungli yang diduga dilakukan oleh panitia pelaksana acara yang menghunjuk CV. Alfis Prima Gambus Laut sebagai Event Organizer (E.O) pada Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Batu Bara Ke-17 semakin menggelinding seperti bola salju, serasa dingin tapi biasnya seketika dapat tiba-tiba membesar dan berpotensi menghancurkan benda lain yang dilaluinya.
Merasa geram sebab event perayaan bersejarah berupa Peringatan Hari Lahir Kabupaten Batu Bara terus menerus setiap tahun secara masiv jadi ajang keuntungan bagi segelintir oknum, membuat DPD BAPERA (Barisan Pemuda Rakyat) Kabupaten Batu Bara angkat bicara dan turut menyoroti perbuatan negatif oknum-oknum yang tak bertanggung jawab.
Tak main-main, Helmisyam Damanik, S.H, M.H sebagai Ketua DPD Bapera Batu Bara pun meminta kepada pihak Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) agar segera mengusut tuntas dugaan Mark-up biaya perayaan HUT Batu Bara ke-17 yang berlangsung dari tanggal 7 Desember 2023 hingga tangggal 9 Desember 2023. Bahkan tidak cuma sampai disitu, dugaan kuat pungli pun turut pula mewarnai gegap gempita yang menghadirkan sang artis vokalis Grup Band Nasional ternama asal ibukota.
Dugaan Mark-up bercampur aroma pungli yang dimaksud Helmi adalah, manakala ukuran tenda dalam event yang menyertakan kegiatan Pameran dalam sebuah acara, biasanya berukuran minimal 4 X 5 atau 4,5 X 6 meter. Namun fakta dilapangan, tenda yang digunakan tak sampai se-ukuran 3 X 3 meter.
“Kita menduga bahwa pihak penyelenggara atau biasa disebut E.O kegiataan Perayaan HUT Batu Bara ke-17, tidak ditenderkan secara terbuka dan disinyalur hanya melalui proses penghunjukan langsung. Kemudian sudah kita Cross check kalau E.O acara yakni CV. Alfis Prima Gambus Laut bukan perusahaan E.O profesional sebab tidak memiliki KBLI sebagai E.O”, ungkap praktisi Hukum yang juga merupakan Ketua DPC Federasi Advokat Republik Indonesia (Ferari) kab. Batu Bara.
Lebih disayangkan Helmi, bahwa biaya penyelenggaraan HUT ke-17 yang bersumber dari P-APBD 2023 dengan Pos pengeluaran melalui Badan Kesbanglinmaspol Kab. Batu Bara dikepalai oleh Azwar cuma model begitu saja, harus sampai berbiaya sebesar Rp. 1.050.000.000,- (satu milyar limapuluh juta rupiah), lebih terkesan seperti menghamburkan uang negara yang padahal hari ini Kasda Pemkab Batu Bara diakui sejumlah OPD dalam kondisi ‘Rungkat’ alias minus. Belum lagi acara yang ditampilkan sangat kental dengan nuansa politik pencitraan.
“Artis dangdut yang ditampilkan pun kenyataannya bukan artis papan atas yang honornya dipastikan tidak lebih dari 15 juta per setiap tampil, dan penampilan artis Grup Band ibukota yang turut hadir menyemarakan acara, hanya sebagai personal berbanding dengan yang asumsi masyarakat bahwa yang tampil adalah Grup Band ternama asal ibukota Jakarta, yang tentunya secara tarif honor pasti jelas jauh berbeda”, pungkasnya.
Belum lagi tenda pameran yang disiapkan, yang semestinya sewa menyewa tenda tersebut dibayarkan dari anggaran 1 Milyar lebih itu, tapi kemudian dikomersilkan dengan cara disewakan dengan harga bervariatif antara 3 hingga 4 juta rupiah. Terkait ini, dari hasil penelusuran awak media ini terkuak bahwa salahsatu yang mengaku membayar tenda adalah ‘DS’ selaku mewakili perusahan Lessing Nasional.
Selanjutnya pihak perusahaan BUMN terbesar di Indonesia yang lokasi pabriknya berada didaerah Kuala Tanjung, mengaku selain sudah menyerahkan bantuan berupa CSR (Coorporate Social Responsibility) untuk acara, juga diwajibkan membayar sewa tenda selama 3 hari. Sedangkan tenda-tenda itu sudah terpasang sejak hari sabtu tanggal 2 Desember 2023.
Sementara itu, guna meng-konfrontir sehubungan dengan persoalan dugaan Mark-up dan dugaan pungli. Awak media coba menjumpai salah seorang oknum dari pihak sub E.O berinisial ‘AMS’ yang sempat memperlihatkan kontrak menghunjukkan pihaknya sebagai sub pelaksana acara. Malah ia mengaku membayar dengan sistem borong, makanya kemudian dirinya menyewakan lagi tenda tersebut kepada para pedagang UMKM.
“Awalnya aku terlibat di acara ini karena diajak sama Andre wayang pemain dari Kisaran (E.O yang hiasa menggelar event dan acara besar), si Andre sendiri ngaku sengaja digandeng sama oknum dibelakang layar yang meminjam badan usaha CV. Alfis Prima Gambus Laut. Jujur aja, kalau aku yang tunjuk jadi E.O untuk acara kayak gini. Cukup anggaran biayanya cuma 300 juta aja”, bilang AMS dengan nada yakin. (Bimais)
Berita Lainnya..
Dianggap Abaikan TR Kapolri, PDI-P Batubara Bersama Simpatisan Akan Geruduk Poldasu Terkait Penangkapan Ir. Zahir, M.AP
Kanit Tipidter Satreskrim Polres Batu Bara Pimpin Pembagian Tali Kasih Kepada Masyarakat Kurang Mampu
Pj Bupati Batubara Heri Wahyudi Dianggap ‘FERARI’ Kurang Peduli Terhadap Perbaikan Jalan